Home Top Ad

Responsive Ads Here

Kisah Renungan Inspirasi

Share:
Tiap orang niscaya pernah punya sahabat, dan tiap orang niscaya pernah disakiti sahabat, begitu juga kalau kita hidup dalam masyarakat, niscaya saja ada orang yang selalu jahat tapi pernah juga berbuat baik pada diri kita. Ada sebuah dongeng yang sanggup dijadikan renungan kita, mungkin kita berada dalam bulan penuh berkah dan ampunan.

 dan tiap orang niscaya pernah disakiti sahabat Kisah Renungan Inspirasi
Ada dua orang sahabat sedang melaksanakan perjalanan melintasi padang pasir. Yang namanya padang pasir niscaya panas terik, di ketika cuaca panasnya kebanyakan kita gampang terbakar emosinya. dalam perjalanan tersebut keduanya terlibat dalam perdebatan sengit,  sampai jadinya emosi tidak terkontrol dan sahabat yang satu menampar muka sahabat yang lain.  Tau sendiri gimana rasanya, sahabat yang ditampar merasa terluka hatinya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia menulis di atas pasir :

“HARI INI SAHABAT BAIKKU MENAMPARKU”


Lalu mereka tetap melanjutkan perjalanan berdua. Dan ketika dalam perjalanan berikutnya mereka kehabisan bekal minuman tapi jadinya mereka menemukan oase,  mereka berdua kemudian mandi di danau tersebut. Tapi pada ketika mandi didanau orang yang ditampar tadi terjebak dalam lumpur hisap dan mulai tenggelam. Sahabatnya satunyapun berusaha sekuatnya untuk menolong.  Akhirnya selamat orang yang ditampar tadi diselamatkan oleh kawannya yang pernah menamparnya sebelumnya. Setelah diselamatkan ia pernah ditampar tadi menulis di  sebuah kata, tapi kali ini diatas sebuah kerikil :

“HARI INI SAHABAT BAIKKU TELAH MENYELAMATKANKU”


Temannyapun heran kemudian berkata, "waktu pertama ditampar kau menulis di pasir, tapi kini kok kau menulis di atas batu, apa maksudnya ?”

Ia pun menjawab:

Jika seseorang melukai hati kita, sebaiknya kita menulis kejadian itu di atas pasir biar angin pengampunan sanggup menghapusnya. Namun, bila seseorang berbuat baik kepada kita, hendaknya kita mengukir kejadian itu di kerikil sehingga angin takkan pernah sanggup menghapusnya.

Dari dongeng ini kita sanggup mengambil sebuah hikmah:


Jadilah diri eksklusif kita menjadi orang yang gampang untuk memaafkan kesalahan seseorang kepada kita, walau terkadang menyakitkan hati, coba kita ingat Allah SWT  :

“…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kau tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An Nuur, 24:22)

dan kalau kau maafkan dan kau santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)


Jika kau berbuat baik (berarti) kau berbuat baik bagi dirimu sendiri dan kalau kau berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri…(QS.Al Isra’ : 7)

Dikutip dari buku : Hikmah dari Seberang oleh Drs. Abu Abdillah Al-Husainy

-------------------------------------------- **AP ** ---------------------------------------------------

Memerlukan waktu satu menit untuk sanggup menemukan seseorang yang spesial.
Satu jam untuk sanggup menghargainya
Satu hari untuk sanggup menyukai dan mengasihi.
Dan diharapkan waktu seumur hidup untuk sanggup melupakannya.

No comments