Home Top Ad

Responsive Ads Here

Aneh, Yang Ditangkep Biawak, Kok Yang Murka Buaya

Share:
Zaman sudah gak karuan, banyak sipenakut menjadi pemberani karena jadi pion yang diandalkan dan menerima backup dari banyak golongan, berani petantang petenteng, sok jagoan, sok bersih, sok pahlawan, padahal mereka mirip ikan riu riu atau klo orang jawa bilang rubuh rubuh gedang ( rubuh rubuh pisang ) yang satu seakan-akan kiri yang lain ikut miring kiri, yang lain miring kanan yang lain ikut miring kanan.

Artinya banyak orang tidak punya pendirian, lihat banyak kasus aturan belakangan ini yang jadi tren, bela sana bela sini, kelompok sana kelompok sini, pada dasarnya sudah mengarah ke "SARA" ( suku agama dan ras ).
Ibarat " Biawak yang ditangkep, kok buaya yang marah?"

Ilustrasinya gini :

Ini biawak ditangkep alasannya sudah menciptakan resah alasannya suka menghancurkan peternakan ayam dan kolam ikan, jadi harus ditangkep alasannya kesalahannya memasuki wilayah binatang lain yang dilindungi.

Nah yang ini, buaya gak terima alasannya biawak ditangkep, jadi mereka keroyokan membawa saudara saudaranya dari hutan, dengan senjata utamanya yaitu gigi yang tajam, demi belain biawak yang kata mereka gak salah alasannya makan ayam dan makan ikan.

Petugas jadi bingung, dan terpojok alasannya buaya hutan protes denga sifat liarnya. Mau ditangkep buayanya ganas, yang ditangkep biawak cuma satu saja, buaya sehutan sudah keluar, apalagi semuabuaya ditangkep...!!

Kalau ayam yang teriak teriak tiap pagi, yang sudah jadi kebiasaanya membangun orang tidur, kadang kadang malah dilempar batu, dilempar kayu, bahkan dilempari botol. Hukum kadang lihat siapa yang memegangnya.

Mungkin duit dari ayam kecil jadi ayam sering jadi sasaran, bahkan malah jadi persembahan buat makanan buaya atau juga biawak. ayam kurang dihargai alasannya dianggep berisik suka menciptakan onar "katanya". Mungkin juga duit dari buaya sudah terlalu besar yang dimakan majikannya jadi si tuannya tidak sanggup bijaksana.  

Begitulah hidup,  yang lurus didepan mata kadang dikorbankan kalau telah tergoda uang haram. Intinya sekarang, siapa yang makar siapa yang dalang makar? biawak dan buaya itu pada dasarnya sama, satu ras, walau beda klas, artinya mereka hidup dalam satu air, masuk akal kalau buaya ribut kalau biawak ditangkep.

ada dalang yang hanya berani bermain dibelakang layar, sok suci, gak berani terang terangang alasannya kalah dalam jumlah. Srigala berbulu domba. Kenapa sanggup terus berlarut alasannya prinsip mereka kalu tidak kini kapan lagi, kalau hari ini satu biawak ketangkep besok mereka mencoba biawak lain.

Kaprikornus gak terang siapa yang bener bener bela NKRI, semua orang ngerasa bela NKRI padahal mereka mau berlindung dibalik NKRI. Belanda dan penjajah lainya beserta warisannya tetep saja menjajah negeri ini, perusak budpekerti dan kehidupan rakyat bumi ini, memecah-belah politik paling hebat penjajah. suku yaitu alat memecah-belah paling efektif oleh belanda.

Kaprikornus niscaya sudah tahu siapa belanda ( buaya ), portugis dan penjajah lainnya (biawak ). Siapa mereka dan latar belakang mereka.
 
Harusnya kita yang menguasai bumi ini, kita pemilik negeri ini, kita penduduk orisinil bumi Indonesia, bukan bangsa lain, bukan suku lain, bukan negara lain, kalau ada yang ingin merdeka dibumi ini mending cepat dihancurkan alasannya mereka yaitu warisan perusak negeri ini alias anak cucu penjajah. Harusnya mereka kita buat jadi begini :

Kita yang menguasai penjajah, kita yang menunggangi penjajah, jadi sebaliknya.

Tulisan ini yaitu opini langsung saya sebagai admin blog ini, kasihan negeri ini tiap hari diserang hacker hacker dalam dan luar negeri, proxy proxy gila tiap hari memasuki situs situs vital negeri ini. Jangan terjebak dengan nama dan foto yang beredar semua sanggup direkayas, percaya pada keimannya kita sendiri kalau kita muslim sejati.









No comments