Home Top Ad

Responsive Ads Here

70 Tahun Indonesia Merdeka?

Share:
Ada yang unik dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2015, peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 1945 tahun ini tepat berusia 70 tahun. Apakah selama 70 tahun ini kita sudah merdeka? atau orang lain yang merdeka merampas kekeyaan negeri ini, atau orang orang licik yang merdeka berebut kekuasaan di negeri ini, jadi apakah rakyat negeri ini sudah bener bener hidup dialam kemerdekaan?

70 tahun yakni angka, angka yang mungkin punya makna dalam kehidupan, angka yang dipandang dengan rasa keimanan, bukan dengan mistis. Angka 70 terdiri dari dua angka, yaitu angka 7 dan 0. begitu juga bila peringatan hari kemerdekaan Indonesia 17-08-1945 yang kita peringati tiap tahun, bila dijumlahkan angkanya akan menghasilkan angka 70. Didapat dari 17+08+45=70. Tapi sudahnya kini kita pandang semua secara keimanan bukan permainan angka.

Ada yang unik dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia tahun  70 Tahun Indonesia Merdeka?
Logo Peringatan 70 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia

Bagi kita umat muslim,  angka tujuh (7) yakni angka yang mempunyai nilai tersendiri dalam Al Qur’an. angka ini mempunyai keistimewaan dalam aneka macam rutinitas ibadah, alam semesta, dan juga sejarah. Ia disebut sebagai As Sab’u Al Masani (tujuh ayat yang senantiasa di ulang-ulang sepanjang zaman) dialah al Fatihah. Angka ini menandakan keesaan Allah dan al-qur’an yakni kitabullah.

Kita disuruh haji dengan 7x thawaf, 7 x Sa’i, dan melempar jumrah, untuk mengusir syetan dengan 7x lemparan.

Angka 7 yakni angka yang paling banyak diulang dalam AlQuran sesudah angka 1 (ahad) tentunya., ini menunjukkan betapa pentingnya angka ini.

Abd Ad-Da’im Al Kahil. Dalam bukunya mesteri angka tujuh dalam al-quran membahas tuntas mengapa angka Tujuh itu menjadi trandy dalam al-quran, dan bagaimana hubungannya, yang terang al-quran tidak disusun oleh tangan tangan jahil, melainkan Tangan Suci Allah yang menulisnya di Lau mahfudz.

Ia mengulas secara mendalam kemukjizatan Al-Quran dalam bidang numerik. Ia membuktikan bahwa semua surah, ayat, kata, dan karakter dalam Al-Quran disusun ALLAH SWT secara teratur dengan sistem berbasis angka 7 sebagai dalil bahawa ia bersumber dari Rabb 7 lapis langit ( bukan tujuh planet ), sebab tujuh planet tersebut masih dalam satu muara langit pertama.

Tidak sanggup dipungkiri, angka paling istimewa dalam Al-Quran sesudah angka 1 yakni angka 7. Angka ini mempunyai keistimewaan dalam aneka macam rutinitas ibadah, alam semesta, dan sejarah. Apa diam-diam angka ini? Mengapa ia disebut berulang-ulang di aneka macam kawasan dalam Al-Quran? Bagaimana alam raya yang luas dengan setiap bagian, orbit dan bintang-bintangnya terikat dan terkait satu sama lain? Dengan hikmah-NYA, ALLAH SWT memutuskan hukum-hukum matematik yang tepat untuk keterkaitan alam, di antaranya aturan gravitasi. Hukum ini membumi mengelilingi matahari dan bulan menelilingi bumi.

Sebagaimana kita lihat, banyak sekali indikasi angka 7 di alam semesta dan kehidupan di sekitar kita. Kita juga melihat tatanan yang tepat dengan basis angka 7 dalam Al-Quran. Ini menunjukkan keesaan ALLAH dan Al-Quran yakni kitabullah. Hikmah pemilihan angka 7 sebagai poros penelitian ini yakni banyaknya indikasi angka 7 di dalam Al-Quran dan hadiths Nabi, jugapengulangan angka ini dalam tatanan yang sangat teratur di Kitabullah yang dalil-dalilnya akan dikemukakan. Ketika tahu bahwa tatanan alam semesta berbasis angka 7 dan kita menemukan angka ini terulang-ulang secara sistematik di dalam kitab suci yang diturunkan 14 kurun lalu,kita yakin bahawa Pencipta alam raya yakni Yang Menurunkan Al-Quran.

Sekarang mari kita lihat kehadiran angka 7 di alam semesta. Ketika mencipta alam semesta ,  menyebabkan langit berjumlah tujuh lapis (tingkatan), demikian juga bumi.(QS Ath-Thalaq: 12).

Bahkan atom, sebagai unit mendasar struktur alam semesta, juga tersusun dari tujuh lapisan elektron.  Jumlah hari dalam sepekan 7 hari, jumlah not musik 7, jumlah warna 7, dan para geologi menemukan bahwa bola bumi tersusun dari tujuh tingkatan.

Angka 7 juga menampakkan kehadiran yang kasatmata dalam sunnah Nabi. Ketika Nabi Muhammad SAW menerangkan hal-hal yang merusak, Rasulullah membatasinya pada 7 hal. Beliau bersabda, “Jauhilah tujuh hal yang merusak.” yaitu : Syirik kepada Allah, sihir, membunuh diri yang Allah mengharamkan kecuali dengan haq, dan makan riba, dan makan harta anak yatim, dan berpaling pada hari peperangan, dan menuduh zina wanita terjaga, beriman lagi lupa”.

Ketika menerangkan perihal kezhaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa alasan, dia menyebabkan angka 7 sebagai simbol azhab pada hari kiamat, dan bersabda: “Orang yang menzhalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan kepadanya azhab dari tujuh bumi.” (HR Bukhari Muslim).

Nabi menerangkan bahwa ALLAH memerintahkan kita bersujud dengan 7 organ tubuh. Beliau bersabda, “Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh tulang.” (HR Bukhari Muslim). Ketika berbicara perihal Al-Quran, dia menyatakan, angka 7 mempunyai kekerabatan yang sangat bersahabat dengan kitabullah ini. Beliau bersabda, “Al-Quran diturunkan dengan tujuh huruf.” (HR Bukhari Muslim).

Ketika seorang sobat meminta Nabi menjelaskan rentang waktu untuk mengkhatamkan Al-Quran, dia bersabda, “Khatamkan Al-Quran setiap tujuh hari, dan jangan lebih cepat dari itu.”

Demikianlah, angka 7 yakni angka yang paling istimewa dalam hadiths-hadiths Nabi.
Angka 7 dalam Kisah-kisah Al-Quran Penyebutan angka 7 diulang-ulang dalam dongeng Al-Quran. Nabi Nuh menyeru kaumnya untuk memikirkan 7 lapis langit. Beliau berkata kepada mereka, “Tidakkah kau memperhatikan bagaimana ALLAH membuat tujuh langit berlapis-lapis.” (QS Nuh: 5).

Angka 7 juga disebutkan dalam dongeng azab bagi kaum Nabi Hud yang dikirim kepada Qabilah Ad. ALLAH berfirman, “Kaum Ad telah dibinasakan dengan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus.”

Dalam dongeng Nabi Musa disebut angka 70, yang merupakan kelipatan 7. ALLAH SWT berfirman, “Musa menentukan 70 orang dari kaumnya untuk waktu yang telah Kami memutuskan (QS Al A’raf: 155).
Penyebutan angka 7 tidak terbatas pada kehidupan dunia, tetapi kita dapatkan juga dalam kehidupan akhirat.

Kata alqiyamah terulangdalam Al-Quran sebanyak 70 kali, kelipatan 7.

Kata jahanam terulang 77 kali, yang berarti juga kelipatan 7.
ALLAH juga menyebut angka 7 saat mendeskripsikan kata-kata NYA. ALLAH SWT berfirman, “Jika pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta, kemudian ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi, kata-kata ALLAH tidak akan habis-habisnya. Sesungguhnya ALLAH Maha Perkasa dan Maha Bijaksana (QS: Luqman: 27).

Angka 7 disebut untuk menunjukkan pahala yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan-NYA. ALLAH SWT  berfirman:

Perumpamaan orang yang menginfakkan harta di jalan ALLAH sepertisebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai ada100 biji. ALLAH melipatgandakan bagi siapa yang DIA kehendaki dan ALLAH Maha luas lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah).

Ini bukti kalau al-quran sebuah kitab yang dijamin niscaya benarnya, bahkan merupaka ayat ayat mulya yang tiada taranya, tak ada tolok bandingnya, sekalipun harus dibandingkan dengan apapun tak akan menandingi al-Quran.

Demikianlah diantara keistimewaan angka 7 berdasarkan pandangan Islam, bila ada kekeliruan mohon dikoreksi, bila ada pelengkap silahkan ditambahakan, mari membangun negeri ini dengan keimanan, kita dalam satu wadah NKRI, ber bhineka Tunggal Ika, gampang kadang dipecah belah tetapi sulit untuk dihancurkan bila kita bersatu meninggal orang orang yang rakus, meninggalkan orang orang yang licik, jadilah diri sendiri dengan ajaran sendiri, kita telah merdeka selama 70 tahun , harusnya kita menjadi langsung yang membangun bagi diri sendiri, agama, masyarakat dan tanah air, DIRGAHAYU negeriku Republik Indonesia ke 70 tahun.



No comments